Komisi VII Ingin Pastikan Ketersediaan BBM Terjaga
Komisi VII DPR RI ingin memastikan kesiapan Pertamina dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1435 H terhadap kebutuhan masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu, Komisi yang membidang Energi ini melakukan kunjungan spesifik di Region III Terminal BBM Padalarang.
Wakil Ketua Komisi VII Ahmad Farial mengatakan, kunjungannya merupakan bagian pelaksanakan fungsi pengawasan dan menyerap aspirasi serta mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan terkait penyediaan dan pendistribusian bahan bahan bakar minyak dan elpiji 3 kg oleh Pertamina menjelang hari raya idul Fitri.
“Bahan bakar minyak dan gas merupakan komoditi yang sangat vital bagi masyarakat, sehingga ketersediaannya harus selalu terjaga” kata Ahmad Farial, Minggu (20/7).
Menurutnya, selain upaya mejaga ketersediaan pasokan, aspek lain juga harus diperhatikan adalah penguatan infrastruktur untuk kelancaran pendistribusian apalagi menjelang dan pada bulan ini menyambut hari raya idul fitri biasanya kebutuhan bahan bakar minyak akan melonjak sangat besar. Mobilitas masyarakat tinggi sehingga perlu kesiapan dan terjamin ketersediaannya.
”Komisi VII mengharapkan seluruh ketersediaan dan pendistribusian bahan bakar yang menjadi tanggung jawab Pertamina dapat teratasi dengan baik, sehingga masalah kelangkaan bahan bakar dan kesulitan masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak serta menyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi tidak terjadi,” tegasnya.
General Manager Marketing Operation Region III Afandi menjelaskan kesiapan Pertamina dalam menghadapi mudik lebaran.Wilayah kerja pemasaran Pertamina di seluruh Indonesia terbagi dalam 8 region, dengan 112 terminal BBM dan 4879 SPBU, 54 DPPU, 97 instalasi pelabuhan, 3 LOBP (Lubricant Oil Blending Plants) dan 151 Kapal Tanker.
Ragion III (wilayah operasi pemasaran Provinsi DKI, Banten, dan Jawa Barat) memiliki stok premium 372.763 kl (16 hari), solar 504.515 kl (40 hari), pertamax 100.416 kl (85 hari), pertamax plus 36.176 kl (241 hari), kerosene 57.824 kl (588 hari), DEX 9.985 (243 hari), MDF 43.633 kl (533 hari), MFO 54.045 (102 hari), MFO380 stok 9.286 (33 hari), dan Bio Fame 21.558 (51 hari).
Obyek kunjungan spesifik di region III khususnya wilayah kerja Bandung Group TBBM Padalarang dan TBBM Ujung Berung (Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Sumedang, Garut), BBM disuplai menggunakan Pipa dari kilang Cilacap.
TBBM Padalarang mempunyai stok yang cukup untuk premium 26.495 kl (9 hari), biosolar 17.074 kl (14 hari), Kerosine 11.215 kl (70 hari). Dan TBBM Ujung Berung mempunyai stok untuk premium 45.206 kl (9 hari), bio solar 22.704 kl (14 hari), pertamax 5.961 kl (17 hari).
Kemasan literan:
Untuk mengatasi luapan manusia di SPBU akibat antrian untuk mengisi bahan bakar, Pertamina sudah mulai memasarkan bahan bakar kendaraan dalam kemasan (1ltr, 2ltr, 5ltr, 10ltr).
Daya angkut yang dimiliki masih sangat cukup untuk melayani peningkatan kebutuhan BBM. Untuk menghindari kemaetan dan keterlambatan suplai maka berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun lalu pertamina membuat SPBU kantong, ini artinya mobil tanki stanby di 18 SPBU dimana setiap saat dapat digerakan kepada SPBU terdekat yang mengalami krisis stok.
Berdasarkan pengalaman ini tersebar di jalur selatan dan jalur utara, sehingga ketika ada krisis stok karena macet, dipindahkan dari SPBU terdekat. ini upaya agar tidak ikut terkendala karena macet.
Buffer stock untuk 21 SPBU yang kapasitas tangkinya terbatas atau peningkatan penjualannya diperkirakan sangat tinggi. Rata-rata SPBU mempunyai kapasitas 30-60 ton sedangan peningkatan penjualan diperkirakan diatas 60 ton.
” Baru tahun ini dilakukan Pertamina, karena sepeda motor di jalur utara akan dialihkan ke jalur alternatif yang ridak lazim. Sepeda motor akan dibelokkan mulai dari Kerawang ke kiri arah pinggir laut nantinya tembus lewat dari Cikampek. Pertamina menyiapkan kios pertamax 1 liter dengan kemasan kaleng, supaya di tengah jalan mereka kehabisan bisa menggunakan ini,” paparnya. (as) foto: agung sulistiono/parle/hr